Selasa, Mac 29, 2011

Kisah Hanzalah...

Handzalah - Lirik Lagu Rabbani

Relakanlah perpisahan kita ini
Iringailah pemergian daku nnti
Dengan doa yang tidak berhenti
Moga Islam terus berdiri

Usapilah genang airmata kasih
Senyuamanmu penguat semangat daku
Andai kita tak jumpa lagi
Ku semai cintamu di syurga

Bepisahlah dua jiwa
Meninggalkan kuntum cinta
Mekar di istama taqwa
Menyahut panggilan Allah

Dengan nama Mu Allah yang Maha Gagah
Langkah ku atur pasrah daku berserah
Menangkanlah kaum Muslilin
Hancurkanlah kaum musyrikin

Demi Islam ditegakkan

Hanzalah pergi ke medan jihad
Bersama dengan para sahabat
Bertempur hebat penuh semangat
Sehingga dia syahid akhirnya

Turunlah Malaikat ke bumi
Mandikan jasadnya simpati
Sucilah jasadnya mewangi
Diarak rohnya ke firdausi

Hening malam menyaksikan
Korban cinta dua insan
Baru diijab kabulkan
Rela menyahut seruan
Demi islam ditegakkan
Jihad menjadi pilihan

Hanzalah pergi ke medan jihad
Bersama dengan para sahabat
Bertempur hebat penuh semangat
Sehingga dia syahid akhirnya

Turunlah Malaikat ke bumi
Mandikan jasadnya simpati
Sucilah jasadnya mewangi
Diarak rohnya ke firdausi

*****

Saya suka mendengar lagu ini... Sejak mula-mula lagi ia dikeudarakan... Malah, kisah tentang Sahabat Rasulullah s.a.w. yang bernama Handzalah ini... antara topik yang popular juga di zaman sekolah dulu... 



Siapa Handzalah?
 
Handzalah merupakan sahabat Rasulullah s.a.w. Beliau merupakan jurutulis dan nama penuhnya ialah Abu Hanzalah bin Ar-Rabie...


Semasa Perang Uhud meletus, beliau baru sahaja dinikahkan... Oleh itu, Rasulullah s.a.w. mengecualikan beliau dari turut serta ke medan peperangan...


*Perang Uhud itu apa? Sila google atau rujuk buku Sirah... Jangan malas...*


Namun, sudah dasar pejuang... Sebaik sahaja terdengar gendang perang yang dibunyikan 'full blast'... sebagai seruan untuk kaum Muslimin keluar berperang... Hanzalah terjaga dari tidur... Segera dicapai baju perangnya setelah mendapat berita dari seorang sahabat bahawa tentangan yang dihadapi oleh kaum Muslimin di medan perang begitu hebat...


Hanzalah meninggalkan isteri yang baru dinikahinya di malam pengantin... Tanpa sempat mandi junub...


*Full blast??? Of Course... nak kamu bayangkan betapa kuatnya paluan gendang perang itu... ehhe~*

Pertempuran sengit berlaku... Bayangkan dengan imaginasi kamu yang tinggi itu... Panahan anak panah bersimpang-siur... Kilasan pedang di sana sini... Tombak, Lembing... apa sahaja senjata yang digunakan bergemerincing kedengaran... Menandakan, kaum  Muslimin dan Musyrikin bertempur sengit...


Ramai dari kaum Muslimin yang gugur syahid akibat serangan hendap dari Musyrikin... Dan, salah seorang yang turut sama dilimpahkan rahmat syahid itu adalah Hanzalah... yang syahid  dalam keadaan junub...


Maka Rasulullah s.a.w. pun melihat jenazah sahabatnya itu dimandikan para malaikat seperti yang diriwayatkan di dalam sabda baginda:


“Aku melihat diantara langit dan bumi para malaikat memandikan mayat Hanzalah dengan air dari awan di dalam bejana perak.”

Para sahabat  terpinga-pinga... Abu Said Saidi lalu, segera pergi melihat jenazah sahabat mereka itu... 

Wajah Hanzalah tenang...  Dan, dari rambutnya kelihatan titisan air berlinangan turut...

Sesungguhnya, Allah dan Rasulnya itu, benar...

Subhanallah...

*****

Bakal adakah lelaki seperti Hanzalah ini? Mungkin... Tapi, ibarat mencari manik yang jatuh berderai di celahan pasir...

Sedangkan diajakkan Subuh di masjid pun... Boleh ditarik selimut membungkus badan hingga kepala... Apatah lagi seruan perang saat indah mengulit isteri...

*Oh... maaf... saya pun tertembak diri sendiri... Aduh!!!*

Betul tak???

Jangan toleh kiri kanan... Angkat bahu... Atau menjungkitkan mata...

Tanya hati... Apa khabar iman kita hari ini...

Pamit dulu... Mahu 'dating' dengan Yang Maha Kaya dan Maha Cantik serta Maha Lembut itu... ^___^




p/s: entah kenapa sibuk nak tulis entry berbaur tazkirah begini... Penangan dengar lagu nasyid seminggu ini agaknya... hahaha...

Permata Ayah Bonda...

*Baca entry ini sambil dengar lagu Permata Ayah Bonda - Firdaus*
Album : Keampunan
Munsyid : Firdaus
http://liriknasyid.com


Mewangi kuntuman bahagia
Di halaman ayah serta bonda
Menatang selaut cahaya
Melerai resah dan gundah di jiwa
Segunung impian dicita

Selangit harapan di damba

Dibelai, dimanja mesra
Kaulah racun, kau penawar
Senyuman dan tangisanmu
Pengubat duka dan lara

C/O


Engkau umpama sebutir permata

Diperlubukkan kasih nan bersinar, bercahaya
Hiasi rumahtangga
Engkau harapan seisi keluarga
Panjatan doa dan aimata
Yang pasrah kepada Yang Esa
Kepadamu tercurah
Kasih sayang dan pengorbanan
Agar terus gemilang

Dididik, diasuh tiap masa

Diajarkan ilmu yang berguna
Mengenal Allah dan Rasul
Menyemai, menyubur iman di dada

Dilayur segala kekerasan

Dilentur dengan kelembutan
Dititip seuntai madah
Hidupmu mula dan berakhir
Menyusur fitrah dan sunnah
Bernoktah di penghujungnya

C/O


Tiada yang lebih membahagiakan

Melihat dirimu kian membesar, dewasa
Di dalam sejahtera
Usah terpesona pujukan dunia
Yang hanya menyilau pandangan
Memukau dengan keindahannya
Nasihat ayah bonda
Agar engkau lebih bersedia
Untuk menghadapinya

Bersemi kelopak kasih sayang

Di persada cinta yang sejati
Titisan susu ibunda
Menyegarkan, menghapuskan dahaga

Renjisan keringat dari ayahanda

Menyubur pohon kehidupan
Tuaian sebidang tabah
Buatmu doa dan harapan
Jadilah insan yang mulia
Pembela di hari tua

C/O


Waktu bisa merubah segalanya

Dewasalah dalam rahmat dan kasih Ilahi
Redahi pancaroba
Andai langkahmu tersasar kesimpangan
Pulanglah ke laman ayah bonda
Kembali menghuni di tamannya
Bersamalah semula
Menghirup embunan kasih sayang
Sedingin airmata bonda

Engkaulah permata ayah bonda....


Lagu : Adnan Abu Hassan

Lirik : Ito Lara

*****

Setelah sekian lama lagu ini terperuk di celah fail Nasyid... Saya tergerak hati mahu mendengar dan menghayati lirik lagu ini lewat malam semalam...

Ya... Lagu ini bisa mengundang air mata yang lebat untuk orang pemurah air mata seperti saya...

*Ada ke istilah 'pemurah air mata'???*


Hujan sangat sinonim dengan air mata...

Lagu ini harus jadi renungan setiap insan bergelar anak diluar sana... Kerana... Kamu bukan siapa-siapa tanpa Ayah dan Bonda kamu...

Mengandung... Melahirkan... Mendidik... Menjaga... Mengasuh...

Tugas suci murni yang dilakukan seikhlasnya oleh ayah dan Bonda atas nama tanggungjawab dan cinta...

Dikandung selama 9bulan 10hari... Dibawa ke hulu ke hilir... Hingga kaki bengkak-bengkak... Itu pengorbanan terbesar dari Bonda dalam usaha untuk membawa kita melihat warna-warna ceria dunia ciptaan Allah ini...

Tambahan pula... Derita saat melahirkan...  Umpama menanti nyawa dihabiskan dihujung pedang... Pertarungan dua nyawa... Dalam usaha memberikan kamu secebis ruang untuk menikmati indahnya hidup sebagai khalifah Allah di muka bumi ini...

Lalu... Nikmat Allah yang manakah yang mahu kamu dustakan?

Hidup ini bukan hanya berkisah tentang diri kamu dan dunia kamu sahaja... Ia melibatkan manusia lain di sekeliling kamu jua... Setiap keputusan yang kamu lakukan... Orang lain jua turut terkena tempiasnya... Paling tidak... Ayah dan Bonda lah manusia pertama yang terkena racun dan penawarnya atas setiap tindakan kita...

Bukan mudah tahu menjadi seorang kamu itu? Banyak titis air mata yang mengalir...  Banyak titis keringat yang mengalir... Juga... Bukan mudah menjadi seorang kamu... yang kini dewasa dan mampu membuat keputusan sendiri...

Jadi... Nikmat Allah yang manakah yang mahu kamu dustakan?

*berteleku... Nafas seakan sesak di dada...*

Saya bukan orang  yang selayaknya membebel sebegini... Ini antara penyebab... Untuk mendidik hati sendiri... Mamberi ingatan atas diri yang semakin leka dan alpa...

Walau sedalam mana pun, kamu terjatuh... Kamu patut sedar... Tiada pengaduan yang paling Agung melainkan pengaduan kamu terhadap Allah yang Esa...

Walau seberat mana pun ujian yang menimpa... Ingatlah... Percayalah... Itu semua ingatan dan terbiyah dari Yang Maha Tahu...

Walau sekuat mana pun badai yang datang melanda hati dan perasaan kamu... Yakinlah.. Pasti ia punya hikmah dan rahmat yang tersembunyi...

Walau  sepenat mana pun kamu atas taufan badai yang melanda... Yakinlah... Sinar pelangi tetap ada untuk menghiburkan kamu dihujung derita...

Siapa pun kamu... Si pengutip sampah hatta seorang menteri sekalipun... Kamu bermula dengan gelaran seorang anak...

Dan yakinlah... Setiap anak itu adalah Permata buat Ayah dan Bonda...

Walau  siapa pun Ayah Bonda mu... si Tukang Cuci mahupun si Menteri... Berbaktilah pada mereka selagi mampu...

Kerana selain Allah... Merekalah tempat pengaduan kedua...

Malah Redha mereka didahulukan... sebelum Allah meredhai kamu...

Walau seburuk mana layanan mereka pada kamu... Percayalah... Kamu bukan siapa-siapa tanpa mereka...

Usah cemburu... Usah membanding-bandingkan Ayah Bonda kita dengan yang lain...

Kerana... Hingga hujung nyawa... Ayah Bonda hanya ada satu untuk kita... Selama-lamanya...

Bersyukurlah... Andai kamu masih punya mereka... Kita beruntung... Kerana masih boleh menabur bakti dan menuai kasih sayang dan cinta mereka...

Yakinkanlah... Kamu insan bertuah yang Allah pilih untuk terus menabur bakti  pada Ayah Bonda hingga  akhir nafas mereka...

Jadi... Nikmat Allah yang manakah yang mahu kamu dustakan????

Kita hanya insan kerdil... Samada kamu sendirian... atau punya teman... Ayah Bonda tetap keutamaan...

Rindu...

Tajuk: Permata Ayah Bonda
Album : Keampunan
Munsyid : Firdaus
http://liriknasyid.com 

Mewangi kuntuman bahagia
Di halaman ayah serta bonda
Menatang selaut cahaya
Melerai resah dan gundah di jiwa
Segunung impian dicita

Selangit harapan di damba

Dibelai, dimanja mesra
Kaulah racun, kau penawar
Senyuman dan tangisanmu
Pengubat duka dan lara

C/O


Engkau umpama sebutir permata

Diperlubukkan kasih nan bersinar, bercahaya
Hiasi rumahtangga
Engkau harapan seisi keluarga
Panjatan doa dan aimata
Yang pasrah kepada Yang Esa
Kepadamu tercurah
Kasih sayang dan pengorbanan
Agar terus gemilang

Dididik, diasuh tiap masa

Diajarkan ilmu yang berguna
Mengenal Allah dan Rasul
Menyemai, menyubur iman di dada

Dilayur segala kekerasan

Dilentur dengan kelembutan
Dititip seuntai madah
Hidupmu mula dan berakhir
Menyusur fitrah dan sunnah
Bernoktah di penghujungnya

C/O


Tiada yang lebih membahagiakan

Melihat dirimu kian membesar, dewasa
Di dalam sejahtera
Usah terpesona pujukan dunia
Yang hanya menyilau pandangan
Memukau dengan keindahannya
Nasihat ayah bonda
Agar engkau lebih bersedia
Untuk menghadapinya

Bersemi kelopak kasih sayang

Di persada cinta yang sejati
Titisan susu ibunda
Menyegarkan, menghapuskan dahaga

Renjisan keringat dari ayahanda

Menyubur pohon kehidupan
Tuaian sebidang tabah
Buatmu doa dan harapan
Jadilah insan yang mulia
Pembela di hari tua

C/O


Waktu bisa merubah segalanya

Dewasalah dalam rahmat dan kasih Ilahi
Redahi pancaroba
Andai langkahmu tersasar kesimpangan
Pulanglah ke laman ayah bonda
Kembali menghuni di tamannya
Bersamalah semula
Menghirup embunan kasih sayang
Sedingin airmata bonda

Engkaulah permata ayah bonda....


Lagu : Adnan Abu Hassan

Lirik : Ito Lara 

*****

Menaip setiap baris perkataan ini dengan titis air mata lebat di pipi... Jam di laptop menunjukkan tepat 3:20pagi... Mata masih tak mahu terpejam... Hanya ada air mata...

Saat semua orang diulit mimpi... Hati saya dipagut pilu... Dihuni rasa rindu yang tak bertepi pada rumah... pada mama... pada abah... pada Fayyadh... pada Syaza...

Tapi....

Entahkan mereka mengingati saya atau tidak...

*senyum pahit*

Kenyataan yang harus ditelan dengan hati yang perit...

*tunduk... hujung jari menguis laptop...*

Tembok hati pecah sejak sebulan ini... Betapa saya kuatkan konkrit hati agar terus keras pejal... tidak terkalahkan saat rasa hati dipagut rindu melampau...

Ketakutan kepada sesuatu yang bernama duit... Buat saya kebalkan hati.... untuk tidak pulang selama 4bulan ini... Atas dasar Kos Lepas dan Liabiliti... Maka... keputusan tekad dan bulat untuk tidak balik ke rumah sepanjang semester ini...

Nilai RM100 untuk kos pergi-balik dari KL ke Perak... terasa terlalu besar...

Tambahan pula...

*Diam...*

Rasanya... lebih baik saya simpan sendiri semuanya... Lebih enak menelan semua kesakitan sendiri... dari berkongsinya bersama semua....

Saya masih Syafiqah... Si Pelakon Terbaik...

Kan???

*senyum pahit*



p/s: Masih mahu menyimpan semuanya sendiri...

p/ss: Hati... Sila membesar... sekurang-kurangnya... seluas padang bola...







Isnin, Mac 28, 2011

Kerana Aku Manusia Biasa...

Kerana saya manusia biasa... Maka, saya MARAH!!!

Hari ini, pagi-pagi dah ke library... Kononnya, mahu study laaa... Memang study, Hokey!!! Tapi, study majalah dan novel... hahahahaha... Saya sangat terganggu bila tengok buku banyak-banyak di library... Mulalah nak capai itu... Nak baca ini... Nak tengok itu... Sudahnya, buku sendiri tak terbaca... Tahniah, cik Sya!!!

Balik dari library...  Singgah dulu ke kolej lain untuk hantar buku sebelum makan-makan roti canai... Yummy!!!

Saya sangka hari ini akan berlalu dengan indah tanpa gangguan jiwa...

Tiba-tiba...

Adik Madu: Akak mesti 'suka' kalau akak dengar ni...

Suara si adik madu sebaik sahaja laman 'mukabuku'nya terbuka...

Saya pandang lama wajahnya... Cuma menangkap kata-katanya yang berbaur sinis...

Adik Madu: Kak _______ (sila isi tempat kosong) nak ikut... Kena bayar ke? 

Adik  Madu quote satu komen yang tertera di laman programnya... yang juga bakal disertai saya sebagai  'observer'...(kononnya)

Masih blur...

Saya: Huh???

Saya bangun... Adik Madu tunjuk komen tersebut kepada saya...

BAMMM!!!!

Ada gempa kuat dalam hati... Sama kuat atau mungkin saja lebih kuat dari gempa bumi yang melanda Jepun tempoh hari...

Senyap...

Sepi..

Saya: APA DIA NAK, HUH???

Separuh menjerit, saya bersuara...

Adik Madu: Akak? Tak de papelah... Diorang tanya je kot...

Saya senyap... Dalam hati ada rasa sesak yang tak terertikan... Dada rasa sangat sempit... Tak mampu bernafas dengan betul... Tersekat-sekat... Rasa macam sangat lelah... Rasa macam baru saja mendaki anak tangga mini Batu Caves yang ada dalam uni ini...

Dada mula sempit... Nafas semakin pendek... Suhu badan mula mencanak naik... Macam orang demam panas...

SAYA MARAH!!!

Ya Allah... Susahnya nak mendidik hati ini...

Ya Allah... Susahnya nak mendidik nafsu sendiri...

Ya Allah... Susahnya nak mendidik marah ini...

Ya Allah... ini ujianMu kah???

Hati mula merintih... Air mata mula meniti... Rasa sempit dalam dada semakin buat saya sesak nafas... Sehingga kepura-puraan juga tak mampu nak tutup rasa marah yang mula memercik...

Marah = Api = Syaitan...

Equation itu mula bermain di kepala...

YA... Khabar itu umpama petir...  Yang  memercik api kemarahan... yang mula ditiup angin bisikan si Syaitan durjana supaya semakin marak membuak...

Saya bangun... Meninggalkan laptop terbuka... Mencapai tuala... Menuju ke bilik mandi...

Api lawannya Air...

Saya cuba melawan rasa marah itu... Cuba mengalihkan fikiran... Cuba menikmati rasa sejuknya air yang mencurah lebat ke kepala...

Tapi...

Tapi... sekejap cuma...

Air mata mula tak sabar... Ada setitik dua mula menjengah ke pipi... Saya tepis dengan hujung jari...

*Sya... sabar,  Sya...*

Selepas solat, berteleku lama di sejadah... Seakan memujuk...  Satu suara berbisik ke telinga...

Kenapa perlu marah? Dan Nikmat Allah yang manakah yang mahu kau dustakan?

Terpinga... Sungguh terpinga...

Maksud ayat dari surah Ar-rahman itu tiba-tiba terngiang-ngiang di telinga...

Air mata mula laju...

Ya... Dan nikmat Allah yang manakah yang mahu aku dustakan?

Anggap sahaja khabar itu ujian... Anggap saja ia jentikan atau ingatan dari Allah atas saya...  Mengingatkan saya supaya mendidik nafsu marah dalam hati dengan lebih berhikmah...

Bila boleh saya ikhlaskan hati untuk memaafkan perempuan itu?

Entah!!!

Memaafkan seorang musuh adalah lebih mudah dari memaafkan seorang kawan...

Semacam mahu mengiyakan kata-kata tersebut...

Kerana dia pernah jadi kawan saya satu  ketika dulu...

Hmmm.... Hati...  Kamu harus kuat!!!!




p/s: cukup kuatkah saya kalau dia turut serta?

p/ss: Masih berperang dengan si  'marah' yang masih tak mahu mengaku kalah...

Sabtu, Mac 26, 2011

Kenapa Perlu Sakitkan Hati Untuk Sesuatu Yang Menggembirakan?


Album : Keizinan Mu
Munsyid : Hijjaz
http://liriknasyid.com


Lembut mu tak bererti kau mudah dijual beli
Kau mampu menyaingi lelaki dalam berbakti
Lembut bukan hiasan bukan jua kebanggaan
Tapi kau sayap kiri pada suami yang sejati

Disebalik bersih wajah mu disebalik tabir diri mu

Ada rahsia agung tersembunyi dalam diri
Itulah sekeping hati yang takut pada ilahi
Berpegang pada janji mengabdikan diri

Malu mu mahkota yang tidak perlukan singgahsana

Tapi ia berkuasa menjaga diri dan nama
Tiada siapa yang akan boleh merampasnya
Melainkan kau sendiri yang pergi menyerah diri

Ketegasan mu umpama benteng negara dan agama

Dari dirobohkan dan jua dari dibinasakannya 
Wahai puteriku sayang kau bunga terpelihara
Mahligai syurga itulah tempatnya

Aduhai puteriku sayang...
Kau bunga kebanggaan...
Aduhai Puteriku sayang...
Kau bunga idaman...

*****

Lagu Puteriku Sayang untuk adik Madu, adik Arina, cik Hidayah Adam, cik Ummi Farahim, kak Carey, adik Merry dan semua... Kamu diluar sana yang bergelar Puteri... Lagu ini untuk kamu...

Kerana kamu semua adalah seorang Puteri yang berharga di mata Ibu dan Ayah..

*ada sayu dalam hati... nak balik rumah... T__T*

Okay, bukan kisah mahu balik rumah mahu saya kisahkan...

Juga... Bukan kisah lirik lagu ini mahu saya kongsikan...

Kenapa manusia-manusia ini sukakan mempertahankan sesuatu yang menyakitkan hati... Walhal perkara itu seharusnya mengundang kepada kebahagiaan dan kegembiraan?

Persoalan yang semakin membelenggu saya sejak akhir-akhir ini...

Di kelilingi mereka yang mengharungi onak duri percintaan, buat otak dan hati saya berperang hebat sesama sendiri...

*Ha... ayat novel mana entah yang telah diciplak oleh cik Syafiqah ini...*

Yelah... Kamu kena faham, saya ini adalah seorang manusia yang punya pelbagai watak dan personaliti... Juga seorang manusia yang gemar berfikir sesuatu yang langsung tiada kaitan dengan diri sendiri...

*Eh, kerepek kentang!!!*

Sambung...

Kadang-kadang, saya sering mengajukan soalan luar alam yang jawapannya sering sahaja tiada sebenarnya...

Jawapan kepada persoalan pokok ini...

Kenapa sakitkan hati sendiri... Walhal sebenarnya, perkara tersebut sangat menggembirakan dan membahagiakan?

Contoh... Cinta dan Perkahwinan...

Okay... saya angkat tangan tinggi-tinggi... Mengakulah dengan setulus hati yang suci dan murni yang saya tidak pernah sekalipun bercinta...

Jadi... tak salahlah kan kalau soalan luar alam ini keluar tiba-tiba kan?

Yelah... Bayangkanlah... Kenapa kamu bersungguh-sungguh mempertahankan sesuatu Cinta itu... Sedangkan kamu tahu... Jalannya sangat menyakitkan? Kenapa harus menyeksa diri? Kenapa perlu mempertahankan ia... sedangkan, kamu seharusnya gembira dan bahagia dengan pasangan kamu itu? Kenapa seringkali melukakan sendiri? Bukankah ia ibarat menzalimi diri, mendera hati?

Pelik... Pelik...

Kemudian... Perkahwinan yang sepatutnya menjadi medan penyatuan dua hati dan keluarga... Kenapa ia harus disulami dengan air mata? Bukankah Perkahwinan itu satu jalan bahagia... yang mana kamu dan pasangan kamu berbahagia disatukan?

Hairan... Hairan...

Sungguh saya hairan...

Okay... Kamu boleh tibai saya dengan mengatakan bahawa itulah ujian menguji kekuatan, ketahanan dan kehebatan cinta..

*Heh!!! Puh-Leeesss!!!*

Tapi, kalau dah sampai libatkan famili dan rakan-rakan... Mengusutkan keadaan... Menyerabutkan fikiran... Perlu apa itu?

Okay... saya mungkin tak layak berkata begini... Sebab saya tak PERNAH bercinta...

Tapi... Jujur... Kenapa perlu menyakiti hati sendiri dan orang sekeliling untuk sesuatu yang seharusnya menjadi perkara yang memBAHAGIAkan... juga MengGEMBIRAkan???

Kamu ada jawapan? Tolong jawabkan, boleh???



p/s: Masih buntu...

Jumaat, Mac 25, 2011

Saya Bersalah...

Hari ini.. entah apa mimpinya, dalam jam 8 pagi, saya dan adik madu membuat keputusan untuk pergi bersarapan roti canai...

Adik Madu: Saya ajar akak 'drive' dulu... Kemudian, kita pergi sarapan, ok?
Saya: O...Okay... (dalam hati ada rasa takut)
Adik Madu: Relaks lah, kak... senang je 'drive' ni...
Saya: Ok...

Sampai di tempat kejadian...

Adik Madu: Akak tekan 'cluncth' dengan minyak sekali... Lepas tu, lepaskan 'cluncth' perlahan-lahan...
Saya: Hmmm...

Tiba-tiba...

Gedegang!!!

Saya dan Adik Madu segera keluar kereta. Melihat apa yang sedang berlaku...

Pssssssssssssttttt.... (bunyi angin keluar dari tayar dengan penuh bersungguh-sungguh... Hingga kempis...)

Saya: HANI!!!

Whoooaaaa!!!!

Saya dah buat salah besar... Ralat gila rasa... Tak hilang lagi rasa tu dalam hati ni...

*tunduk... blur...*

Takut tahu? Saya dah merosakkan harta orang...

*Macam mana ni? macam mana ni? macam mana ni? (sambil ke hulur hilir berfikir)*

Adik Madu membuka bonet belakang kereta... Memeriksa tayar simpanan...

*Dia marah ke?*

Adik Madu: Kejap... Hani try call siapa-siapa... kita nak tukar sendiri... tak larat ni... (sambil mendail nombor beberapa manusia dan bertanya...)

Lelaki 1 (Encik A)... Tidak menjawab panggilan...

Lelaki 2 (Encik U)... Turut tidak menjawab panggilan...

Lelaki 3 (Encik Kebahagiaan)...

Adik Madu: Hello, Assalamualaikum..
Encik Kebahagiaan: Waalaikumsalam..
Adik Madu: Buat apa?
Encik Kebahagiaan: Tengah mengulang... Ada exam kejap lagi...
Adik Madu: Baru ingat nak minta tolong... Tak apalah...
Encik Kebahagiaan: Kenapa?
Adik Madu: Tayar kereta bocor... 
Encik Kebahagiaan: Dekat mana?
Adik Madu: Dalam kampus lagi... dekat Bukit Convest (baca: Convest Hill)...
Encik Kebahagiaan: Oh, maaf...
Adik Madu: Tak pe.. Tak pe... Best of Luck...

Panggilan diletakkan...

Jeda...

*Dia marah ke?*

*Macam mana ni? macam mana ni? macam mana ni? (otak dah ke hulur hilir berfikir)*
Saya: Minta maaf (kesat air mata)
Adik Madu; Laa... akak... tak ada apa-apalah...

*Macam mana ni? macam mana ni? macam mana ni? (otak dah ke hulur hilir berfikir)*

Tiba-tiba Hp merah adik madu bergetar hebat.

Adik Madu: Assalamualaikum...
Encik U: Waalaikumsalam... Hani...

bla... bla.. bla...

Kesimpulannya, Encik U datang menghulurkan bantuan kepada kami...

Tapi...

Serius!!! Sangat bersalah!!!

Dasar Syafiqah perosak harta benda...!!!

Wowowowowowowo...

Sedih tahu???Terngiang-ngiang kata-kata mama dan abah di telinga...

Tak tahu dah nak buat apa... Temankan Adik madu ke bengkel kereta menukar tayar baru dengan rasa bersalah... Masih dengan rasa ralat yang datang bertimpa...

Maaf... Itu boleh diucap... Tapi...

Entah... Saya sedih... Dan... Dan... Dan...

Buntu... Tak tahu buat apa...

Melihatkan adik madu mengeluarkan duitnya untuk membayar harga kerosakan yang telah saya lakukan... Buat saya sayu sendiri...

Yelah... saya sedang sengkek... Dalam hati ada suara suruh saya bayar je duit tu nanti bila-bila berduit..

Masalahnya... bila saya akan punya duit?

Sedih! Sedih! Sedih!

Apa yang telah saya lakukan?

Dasar perempuan miskin... tak ada duit macam saya... memang cepat benar susah hati...

Hmmm....

Harmony...

Kali ke-3 menonton filem Harmony...

Dibintangi oleh Kim Yun Jin... Menceritakan suasana kehidupan wanita-wanita yang dipenjarakan... Bagaimana emosi mereka... Kesalahan yang dilakukan kebanyakkannya bersifat mempertahankan diri ataupun tekanan perasaan...

Yup!!! ini filem Korea... Punya pelbagai isi dan suara... Hingga mengalirkan air mata dan air hingus...

Sedih wooo cerita ni...

*Sob...Sob...Sob..*

Filem ini menarik sebab menggabungkan watak-watak 'penjenayah' yang kononnya jahat namun, punya kisah atas jenayah yang dilakukan...

Sebagai contoh:
  1. Jeong Hye (Kim Yun Jin), dijatuhkan hukuman 10tahun penjara akibat membunuh suaminya tanpa niat setelah si suami cuba mencederakannya dan bayi dalam kandungannya...
  2.  Moon-ok, dijatuhkan hukuman mati, akibat membunuh suami  dan teman wanitanya.
  3. Gadis Soprano (nama siapa entah), dijatuhkan hukuman penjara akibat membunuh bapa tiri yang cuba merogolnya buat sekian kali.
Dan, beberapa kes jenayah yang lain... Seperti, terlibat dengan Ah Long, mencuri dll...

Dan, setiap watak punya kekuatan tersendiri...

Filem wajib tonton untuk sesiapa yang minat filem Korea...





p/s: Good Bam!!!

Khamis, Mac 24, 2011

Rimas dengan lelaki...

Oh... Pernyataan apakah ini?

*Sambil menjulingkan mata ke wajah sendiri...*

YA!!! Saya sangat rimas dengan lelaki... yang menjadi kawan saya... kemudian hilang lesap ketika punya teman wanita... Namun, muncul semula saat-saat perpisahan berlaku...  Kemudian hilang kembali ketika jumpa kembali yang berkenan di hati...  Kemudian muncul semula... Konon, atas dasar kawan...

Faham tak?

*garu kepala...*

Pendek kata... ini lelaki yang menjadi kawan tapi persis biskut Chipsmore...

Kalau kamu itu biskut Chipsmore seperti di atas... Enak juga kalau dimakan...

*sambung...*

Entah apa mahunya... saya pun tak pasti...

Saya  bukan anti-lelaki... juga bukan seorang yang sangat mesra dengan lelaki...

Jadi, lelaki-lelaki yang ada dalam hidup saya, bolehlah dianggap sebagai kawan... yang mana semuanya saya pukul rata tanpa ada sekelumit perasaan yang boleh bersisa dalam hati...

*Kecuali En. Putih...*

*Blushing*

Oh,  apakah?

Hahahahahaha...

Entahlah... Rimas saya dengan lelaki begini... Entah apa yang dimahunya... Kadang-kadang rasa macam geli pula... Yelah... Bahasa macam bunga bagai...

Haishh...

*saya mahu bunga tulip begini di genggaman saya nanti waktu kahwin nanti... Boleh??*

Kamu cakap bahasa bunga dengan saya? Maaf... saya dari Planet Bumi... bukan Planet Zuhal...

Tak perlulah hubungi saya... Konon mahu tunjuk kamu itu ambil-berat... saya masih pandai jaga diri...

Tambahan pula... kamu sudah punya si Dia... saya tak mahu jadi penyumbang atau penyebab putusnya kasih di tengah jalan...

*Kalau rupanya seperti ini... saya tak mahu jadi guntingnya...*

Dan ternyata... Tahap kerimasan saya pada kamu mencapai tahap maksima... Sebab itu tulis di sini...

hohohoho...

Apa-apa sahajalah... Asalkan jangan kacau hidup saya...

Terima Kasih...

Me = Emo...

Hahahhahaha...

*gelak dulu... sebab tadi hampir nangis siapkan assignment yang macam nak jawab soalan exam... wuwuuwuwuwu*

comel baby ni  gelak...

Ohhoi.. apa kau cuba sampaikan ini Cik Sya???

Entah... Tapi... Nampak equation 'cantik' di atas?

Me = Emo...

A'ah... Saya Emo... Saya Ok... hahahhaha...

Entah... Ada masalah ke kalau saya Emo?

*muka pelik*

Tak perlu bebel di mukabuku... cakap kias-kias, kata saya jadikan blog sebagai method  menyuarakan rasa hati saya... Apakah? Hairan saya dengan manusia-manusia begini... Perasan diri malaikat agaknya...

*Heh..  senyum sinis...*

Yeah!!! Kamu mungkin si malaikat putih yang datang membawa cahaya... Jadi, apa kaitannya dengan saya?

Saya bukannya bercerita tentang hal dalam kelambu... Atau hal rumahtangga... Atau hal dalam kain...

Saya hanya bercerita tentang hidup... Tentang realiti...

Kalau ia salah di mata kamu... Maka sila buktikan pada saya yang cara penulisan kamu yang seperti khatib membaca khutbah itu mampu buat orang buka mata? Dare me!!!

*saya bukan diskriminasi pak khatib... saya pun baca blog dakwah yang begitu... tapi...kamu kan  boleh jadi lebih kreatif instead of jadi sangat bosan?*

*adik madu dileteri akibat mahu tidur instead of study... yes!!! kakak garang yang kritikal dah muncul... hahahahaha...*

Huh... manusia... manusia... Hanya menilai manusia lainnya dari apa yang sering didengar mereka tentang manusia tersebut...

Contoh tepat terkena batang hidung rasa macam nak lempang laju2 adalah diri saya sendiri...

Bila seorang mula menyatakan yang saya Emo.. semua orang pun mengiakan... Konon-konon macam kenal sangatlah cik Syafiqah Sham ini siapa... Macam dah kenal saya sejak dari zaman sekolah bawak ke universiti... macam tu lah lebih kurang... Iyakan sahaja... Walhal tak pasti...

Jadi, bila ada masanya, hantu ganas saya keluar menjelmakan diri dalam bentuk saya... maka, mereka pun mengiyakan kata-kata yang saya ini emo...

Atau, kamu mahu saya bawa batch sebesar alam di dada bertuliskan kata-kata di atas?

Hell, No Way!!!

Saya Emo... Tapi, Saya Ok... So, What?

*Lagu So What - P!nk di kepala... lalalalalalala...*

Gummy Bears tak melawan bila dimakan kepalanya, tahu?

Jadi... Saya juga mahu menganggap manusia-manusia perasan tu macam Gummy Bears juga... Hahahahaha...

Saya dah tak kisahlah kamu mahu baca blog saya atau tidak... Bukan saya dapat faedah pun...

*Eh, ada... itu, cik Nuffnang perlu berisi kantungnya.. Kamu baru kumpul beberapa sen sahajalah cik Sya...*

Oh... Biarlah... Mereka mungkin tak memahami... sebab mereka tak pernah mahu cuba memahami...

Bagi mereka, apa yang kononnya dah jelas kelihatan itu... sudah cukup mencerminkan siapa diri saya... Yeah... teruskan membuat Ass.Ump.Tion...

Saya masih hidup seperti saya...

Saya Emo, Tapi, Saya Ok..

*Senyum Palsu Lebar-Lebar*

p/s: tengok gambar ni...


Rabu, Mac 23, 2011

BF vs BFF

BestFriend... wujudkah???

Bagi sesetengah manusia...mungkin ia wujud... Tapi, pada saya... ia hanya pada nama...

Benar... BestFriend itu hanya pada nama... Hanya pada kata yang bila-bila masa boleh terurai dan terlerai...

Malah, kekecewaan yang dirasakan adik madu... saya sudah rasakan lebih 4tahun lalu... dan, saya faham sangat rasa sakit itu...

Jadi, saya sudah hampir menSAMPAH-SARAPkan istilah BestFriend itu ke laut dan ke longkang...

*jengil mata pada si Hantu yang mula nak datang...*

Cuma satu yang saya pasti... dan masalah ini kebanyakannya berlaku pada si sahabat...

Bila si  sahabat sudah punya kekasih hati a.k.a. BF...

Saya bercakap bagi pihak saya... selaku sahabat perempuan yang ditinggalkan...

*Ceh...ayat tak boleh blah!*

BF vs BFF...

BoyFriend vs BestFriendForever...

Masalahnya... Forever ke?

*ketuk dahi*

Entah... mestilah tak Forever kan? Kalau tak.. tak delah istilah tinggal kawan...

*haishhh!!!*

Nak tahu antara alasan si so-called  BFF ini bila ada BF???

1. Sibuk laa...

 A'ah...  sibuk je kerjanya memanjang... Ada sahaja kerjanya... Walhal, bukan buat apa pun... dok melayan sms dan bergayut dengan BF...

*ini pengalaman sendiri... sedih bila kawan buat camni...*

2. Aku dah ada tanggungjawab baru...

What the tuttt!!! *marah*

Tanggungjawablah sangat... Kamu belum kahwin ok? Tak perlulah nak melebih-lebih macam tu suami kau!! Heh... saya tak doakan kamu putus di tengah jalan... Tapi, kalau putus... bukan kawan yang ini juga yang kamu cari ke? Mana so-called 'tanggungjawab' kamu tu...

Puh-leees...

3. Of course... Dia laki aku..

Satu lagi statement memualkan... Rasa macam tengok sampah lagi baik dari hadap kata-kata kamu yang memualkan dan bisa buat orang yang dengar rasa macam loya bagai mengandung 3bulan...

*ok...Exaggerate..*

4. Kau kena faham... kredit aku selalu habis... Lagipun... Laki aku tu nak taruk mana?

A'ahkan... nak taruk mana laki kau?

Hello!!! Orang lain pun bercinta jugak... Tak adalah macam kamu... Mak sahabat sendiri meninggal pun tak tahu...

BFF ke tu??

5. Kau sakit? Maaflah... semalam aku dating... hari ni dah janji nak pergi dinner sama...

Oh... kawan kamu tu dah sakit sampai masuk hospital... Oh saja? Gila!!!

Kalau dia meninggal... sempat ke kamu nak tengok dia? Agaknya, dia meninggal pun, kamu sibuk dating lagi...

Banyak lagi alasan jual-ikan selfish orang-orang yang so-called BFF ini... Tapi, macam menyampah pula nak tulis...

Kesiankanlah kawan-kawan kamu... Bila dia diperlukan... Kamu cari dia... Bercerita apa sahaja... Tapi, saat kamu gembira..  pernah kamu  ingatkan mereka? Pernah bertanyakan hari mereka? Mereka sahajakah yang perlu mendengar cerita sedih kamu.. tapi, kamu?

Rasa sakit bersendirian itu, lebih sakit dari dari ditinggalkan kekasih...

Jadi, janganlah kamu... so-called BFF yang sangat selfish itu mempersoalkan... saat si sahabat kamu mula menjadi dingin... hingga kata-kata Jauh di Mata Dekat di Hati... bertukar menjadi Jauh di Mata, Jauh di hati...

Hargailah sahabat kamu selagi kamu mampu...







P/s: adik madu... kamu masih punya saya... selagi kamu perlukan saya... ^__^

Selasa, Mac 22, 2011

Siapa Syafiqah Amanda?

Keanehan...

*kerut kening...*

Melihat senarai pelawat yang datang mengunjungi blog yang tak seberapa adanya ini... buat saya berfikir sejenak... Tambahan pula melihatkan nama yang menjadi carian ke blog ini...

Syafiqah Amanda? Siapa ini? Popularkah?

Saya pun mula menekan papan kekunci di carian google images...

Hasilnya...

APAKAH???

*kerut kening makin kuat..*

tercari-cari saya siapakah si suam-suam kuku yang seksi tayang body tak sayang diri Syafiqah Amanda ini... Tak pernah nampak pula dia di mana-mana kaca tv... dan apa kaitannya dengan blog saya?

Kalau si kurang cantik Syafiqah ini yang kamu cari... kamu salah blog... saya bukan Syafiqah yang ini...

Saya Syafiqah yang ini..

Ya... yang ini...

Yang bertudung... tanpa sebarang 'sexual harassment' terhadap insan yang bernama lelaki ataupun pengkid...

Yang emo... juga yang bergelar si 'dark witch'...

Yang 'full with myself'...(as stated by several people bila saya klaim itu kerja saya atau saya mendapat kebaikan dari sesuatu)...

Yang juga masih belajar dan sentiasa kurang duit....

Yang juga sentiasa bising tentang diri sendiri di blog ini...

*Hei...blog saya... suka hati sayalah nak bebel apa pun...*

Jadi... kepada Encik2 Pervert sekalian...

SAYA BUKAN SYAFIQAH AMANDA!!!

Harap maklum...



p/s: apa motif cik Syafiqah Amanda bergaya se'cantik' itu? Cantik ke? *menjulingkan mata*

p/ss: Yup.. kubur sendiri-sendiri... tapi, saya kasihankan bakal suami dia... sudah tiada apa yang istimewa... semua sudah jadi tayangan umum...

p/sss: Juga... Majalah Mangga ni... kenapa tak di'banned'kan saja?

Ahad, Mac 20, 2011

Tiada yang Sempurna...


Made a wrong turn, once or twice
Dug my way out, blood and fire
Bad decisions, that's alright
Welcome to my silly life
Mistreated, misplaced, misunderstood
Miss 'No way, it's all good', it didn't slow me down
Mistaken, always second guessing, underestimated
Look, I'm still around

Pretty pretty please, don't you ever ever feel
Like you're less than f*ckin' perfect
Pretty pretty please, if you ever ever feel like you're nothing
You're f*ckin' perfect to me!

You're so mean, when you talk about yourself, you were wrong
Change the voices in your head, make them like you instead
So complicated, look happy, you'll make it!
Filled with so much hatred...such a tired game
It's enough! I've done all I can think of
Chased down all my demons, I've seen you do the same

Oh, pretty pretty please, don't you ever ever feel
Like you're less than f*ckin' perfect
Pretty pretty please, if you ever ever feel like you're nothing
You're f*ckin' perfect to me

The whole world's scared so I swallow the fear
The only thing I should be drinking is an ice cold beer
So cool in line, and we try try try, but we try too hard and it's a waste of my time
Done looking for the critics, cause they're everywhere
They dont like my jeans, they don't get my hair
Exchange ourselves, and we do it all the time
Why do we do that? Why do I do that?

Why do I do that..?

Yeah, oh, oh baby, pretty baby..!
Pretty pretty please, don't you ever ever feel
Like you're less than f*ckin' perfect 
Pretty pretty please, if you ever ever feel
Like you're nothing, you're f*cking perfect to me
You're perfect, you're perfect!
Pretty pretty please, don't you ever ever feel
Like you're less than f*ckin' perfect
Pretty please, if you ever feel like you're nothing
You are perfect to me....
P!nk - F**king Perfect
*****

Mula ketagih dengan lagu ini setelah melewati post2 Zara  di blognya...

*oh,dia sangat sarkastik..tapi,saya suka...*

Lagu yang buat saya rasa macam...

*hmmmm....*

ada rasa yang tertinggal...


saya 'mean' dengan diri sendiri... saya sangat 'complicated'... saya sangat 'kritikal'... dan saya selalu dikuasai oleh raksasa yang ganas...

 *sigh...*

tapi...kerana ia adalah diri saya... sebolehnya, saya terima...

tak kiralah betapa 'useless'nya  saya dipandangan ramai orang... saya masih berdiri atas kaki saya sendiri...

tak kiralah... betapa kritikalnya kritikan manusia ke atas saya... hidup saya... saya sahaja yang jaga dan rasa...

tak kiralah... betapa tajamnya kata-kata yang saya lemparkan... tajam lagi kata-kata yang saya hujamkan ke atas hati dan diri sendiri...

seorang Syafiqah masih berdiri, bernafas dan ketawa...

seorang Syafiqah ini juga... masih tega menyimpan tangis  dan sakit hatinya sendiri... walau dalam riuh  tawa manusia...

juga... seorang Syafiqah ini...masih  tetap seorang 'dark witch' bila  sahaja dia muncul...


*****

Dalam dunia ni... tak ada apa  yang boleh diistilahkan sebagai sempurna... sebab, walau bagaimana pun kamu sudah beranggapan yang kamu sudah sempurna, pasti ada ketika.... rasa ketidaksempurnaan itu hadir....

jadi... jangan risau untuk berbuat salah... asal sahaja kita tahu di mana  asal usul kita...

biarlah mereka terus merendah-rendahkan kamu dengan kata-kata mahupun pandangan...
kamu bukan perkara yang salah....

jangan peduli bicara kotor si jahat2 itu... saat kamu bereksperimentasi dengan suasana kamu.... tiada yang salahnya... asalkan kamu tahu jalan pulang...

asalkan... kamu tahu syariat...

ya... SYARIAT...

biar jauh ke kaki gunung everest pun kamu... syariat dan iman itu jadi kayu pengukur hebat yang telah ditentukan oleh YANG MAHA HEBAT itu....

jadi....

sudah-sudahlah mengeluh, okay?


p/s; pesan untuk diri....

PeNoNtOn FiLeM...

Related Posts with Thumbnails

eN. bLoG pUnYa BiRtHdAy...

Daisypath Anniversary tickers