Susah bila manusia-manusia semakin bijak menggunakan kata-kata untuk merobek hati dan rasa seorang insan...
*sigh*
Susah... Bila manusia semakin gah menggunakan agama untuk kepentingan diri... Kononnya semata-mata untuk menegakkan agama... Tapi...
Tapi, sebenarnya... ia untuk kepentingan diri... untuk kepentingan akal... untuk kepentingan nafsu...
Malah... Semakin ramai menjadi manusia yang semakin malas membaca...
Sekadar membaca headline... dan suku cerita...
Kemudian... Terus membuat kesimpulan... Yang nyata... Lari terus dari erti sebenar apa yang dinukilkan oleh si penulis...
Kemudian... Membuat komentar... Konon menegur... Konon membetulkan... Konon mengelokkan...
Tanpa sedar... Kamu telah menyakiti hati si penulis...
*ketawa kecil*
Saya bercakap untuk saya... Maaf, komen panjang lebar kamu... Serasa tak mahu diutarakan ke layar blog saya ini...
Bukan takut... Bukan geram... Bukan marah...
Tapi, seolah-olah... Kamu sekadar membaca 1/3 sahaja dari cerita saya... terus melompat ke konklusi... Terus memberi komentar... yang nyata merobek hati...
Jelas... Ada stigma kurang senang dalam nada bicara kamu...
Jelas... Ada rasa kurang enak kamu di situ...
Maaf saya hulurkan...
Saya mungkin manusia jahil...
Tapi... Saya belum jahil lagi menilai manusia di sekeliling saya... Yang saya sayang... Yang saya kasihi... Dan saya hormati...
Maaf sekali lagi...
Kata-kata itu umpama jarum peniti...
Adakala mengelokkan...
Adakala menyakitkan...
Ada caranya untuk kamu menegur saya si jahil yang kurang serba serbi ini...
Tak perlu dengan kata-kata yang nampak lembut... Tapi tajam menghiris...
Maaf... Saya masih juga begini...
Entah kenapa... Hati seakan tak mahu lut juga dengan kata-kata kamu...
Cuma... Sakit itu ada... Sesekali menikam... Sesekali membisa....
Maaf... Saya bukan yang terbaik... Atas sebab kejahilan saya...
Maaf...
Tiada ulasan:
Catat Ulasan
Komen yang bersifat menyakitkan hati, tidak akan dilayan... Terima kasih...